NICE HOMEWORK #3
📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚
👨👩👦👦Nikah
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami
Dari semua tugas NHW#3, tugas inilah yang saya kerjakan paling akhir. Suami saya adalah orang yang suka berkata-kata romantis, rasanya aneh kalo sekarang saya juga harus ber-romantis-ria 😁.
Namun saya menemukan makna dari menulis surat cinta untuk suami ini, saya merasa diingatkan kembali untuk melihat kelebihan suami saya, untuk tetap menjaga kobaran api cinta, untuk menjaga kemesraan layaknya dua orang yang masih pacaran ditengah kesibukan dan rutinitas harian yang tak berkesudahan, disaat anak anak mulai mengambil semua perhatian dan curahan kasih sayang.
Satu kata respon dari suami "tumben" 😁
Wah kata ini rasanya seperti sentilan bagi saya, betapa selama ini saya tidak menjaga kemesraan diantara kami😢.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Setiap kali memperhatikan anak anak saat mereka sedang tidur, saya merasa masih jauh dari kata "ibu yang baik" tapi juga muncul rasa syukur yang amat besar dikaruniai anak anak yang sehat dan cerdas.
Melihat Lintang (4,5 thn) anak saya yang pertama seperti diingatkan pada masa kecil saya, saya tidak ingin mengulangi pola asuh yang salah yang dilakukan orang tua saya dulu, kalau yang baik pastinya tetap dilanjutkan😀 maka dari itu saya tertarik mempelajari ilmu parenting, karena pada dasarnya mendidik anak adalah mendidik diri kita sendiri.
saat ini rasa ingin tahunya sangat tinggi, setiap hari selalu ada saja pertanyaan yang dilontarkan yang kadang harus 'mikir' untuk menjawabnya. Dia anak yang mau berbagi, meminjamkan miliknya dengan senang hati, mau menolong dan menghargai teman, dia juga sudah terbiasa meminta tolong dan berterima kasih dengan baik.
Untuk keterampilan kognitifnya saya belum banyak memaparkan pelajaran berhitung atau membaca, biasanya dilakukan sambil bermain sehari hari dirumah karena saya percaya pendidikan anak usia dini harus lebih fokus pada membangun kebiasaan baik dan membuatnya banyak bergerak.
Aga (2bln) anak kedua saya. Saat ini blm terlihat potensi kekuatan dirinya tapi insya Alloh dia menjadi anak yang sehat dari saat lahir beratnya hanya 2,6kg batas bawah dari berat bayi normal, alhamdulillah saat usianya 1 bln beratnya sudah naik menjadi 4,3kg masuk kurva sehat dalam buku KIA
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Kalo ikut kuis kepribadian, saya termasuk tipe plegmatis dan saya meyakini tipe plegmatis itu memang "gw banget". Sabar, tidak tegas, tidak banyak menuntut, senang memberi dan melayani orang lain. di luar dari tipe plegmatis itu, saya juga suka membaca, bikin kue, berkebun, dan browsing internet😀.
Sebagai orangtua saya suka menyediakan banyak waktu untuk anak-anak. Ibaratnya pakaian kotor ga dicuci masih bisa dikerjakan nanti tapi pertumbuhan anak2 kita ngga akan bisa diulang.
Saat ini saya mungkin masih terus mencari alasan mengapa Alloh menghadirkan saya dalam keluarga ini. Kehadiran suami saya melengkapi kekurangan pribadi saya, dan dengan menemukan minat dalam mendidik dan membesarkan anak, saya berharap kehadiran saya dalam keluarga ini dapat menjadi ibu yang bisa mengantarkan anak anak saya kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, bahagia, menjadi pembelajar mandiri, menemukan dan mengembangkan potensi unggul dlm diri mereka serta bermanfaat bagi orang lain. Karena sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?
Tantangan terbesar dalam lingkungan tempat tinggal saya sekarang adalah :
- Bagaimana memanfaatkan Teknologi untuk hal yang positif. Sekarang ini teknologi informasi berkembang sangat cepat, kita bisa menggapai dunia dari rumah. Kita bisa mempelajari dan mencari tahu apapun dengan internet.
- Kurangnya kesadaran para orangtua bahwa pendidikan bukan hanya nilai akademis di sekolah saja, tapi lebih pada pembentukan karakter dan kebiasaan baik yang dilakukan mulai dari rumah.
Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Saat ini saya masih terus belajar memanfaatkan teknologi dan mempraktekkan ilmu parenting agar saya dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan keluarga di lingkungan sekitar.
Salam Ibu Profesional,
Andriani Lestari (Tari)