Kamis, 27 Februari 2025

Munggahan Ramadhan 1446H

Memasuki pekan ini, Suasana persiapan ramadhan sudah terasa. Hari Senin, jam pelajaran di sekolah anak-anak berjalan seperti biasa. Hari Selasa, anak-anak pulang lebih cepat. agenda kegiatan di hari selasa adalah membersihkan kelas dan membuat hiasan untuk pawai ramadhan yang akan dilakukan di hari Rabu. Di hari Rabu, anak-anak ke sekolah untuk mengikuti pawai dalam rangka menyambut Ramadhan. Kamis Jumat sekolah diliburkan sesuai dengan himbauan dari pemerintah dalam rangka libur awal ramadhan. Puasa Ramadhan sendiri akan mulai dilaksanakan di hari Sabtu. 

biasanya menjelang ramadhan ramai agenda munggahan dikalangan emak-emak. entah kumpulan ibu ibu sekolah dan tetangga sekitar rumah. Rabu siang saya pun bergabung dengan ibu ibu satu gang untuk munggahan, biasanya munggahan dilakukan dengan berkumpul sambli makan siang bersama. di Karawang dikenal dengan istilah papahare. setiap orang akan membawa jenis makanan yang berbeda untuk dimakan bersama sama. menu papahare siang itu cukup meriah, ada jengkol balado, mie goreng, trancam (sejenis urap dari sayuran mentah), ayam rica, lapapan, kerupuk dan es sebagai pelengkap.

di hari Kamis, anak-anak libur dirumah saja. Dalam rangka munggahan edisi rumah. Siang itu saya mengajak Lintang dan Wulan membuat nastar. pekan lalu saya sudah membuat selai nanas homemade saat tukang sayur membawa buah nanas yang besar besar. buat saya membuat selai nastar lebih baik saat jauh jauh hari, mengingat proses pembuatannya yang makan waktu panjang di depan kompor.

Sehabis makan siang, meluncurlah kami ke toko bahan kue dekat rumah untuk membeli bahan yang tidak tersedia dirumah. saya cukup sering membuat nastar sehingga saat membuatnya tak lagi menimbang bahan. semuanya cukup dikira kira saja. dengan catatan kue yang saya buat hanya untuk dimakan dikalangan sendiri ya, meskipun begitu rasa nastar buatan saya jadi favorit suami dan anak-anak. 

Bantuan Lintang dan wulan sangat meringankan dalam pembuatan kue nastar. Lintang membantu membulat-bulatkan sementara wulan yang mengoles permukaan nastar dengan olesan telur. pukul 4 sore semua kue sudah selesai dipanggang. oiya karena isian selainya kurang dan masih tersisa banyak adonan maka jadilah kami membuat sisa adonan menjadi kue putri salju. adonan tetap dibulat bulatkan tanpa isi. setelah matang kami taburkan gula harus dan susu bubuk. hasilnya tak mengecewakan. 
besok malam, kami sudah harus menyiapkan diri untuk teraweh dan sahur pertama di ramadhan 1446 hijriah. Alhamdulillah keluarga kami masih dipertemukan dengan ramadhan kali ini. selamat menyambut Ramadhan dengan suka cita, mohon maaf lahir dan batin.