Hingga saya ingin menuliskannya agar menjadi pengingat dikemudian hari.
4 hal yang tidak akan ditolak oleh anak :
1. Main
2. Dongeng/Cerita
3. Hadiah
4. Kejutan
Dari 4 hal ini kita bisa menjadikannya dasar dalam membuat kegiatan menarik bersama anak. Bahkan sepertinya ke 4 hal itu bukan hanya tidak akan ditolak oleh anak tapi juga kita orang dewasa.
Selanjutnya, saat ibu Septi menjelaskan, mengapa para suami tidak mau ikut andil dalam membersamai anak atau urusan rumah tangga. Ternyata seringnya yang kita lakukan adalah berbagi beban kepada suami dan anak-anak. Siapa sih yang mau dibagi beban. Akan berbeda hasilnya jika kita berbagi kebahagiaan dengan suami dan anak2 dalam kegiatan tersebut. Maka cepat atau lambat mereka akan dengan senang hati ikut serta dalam kegiatan yang kita lakukan.
Dari sini kita bisa menarik kesimpulan untuk mencoba ikhlas dan berbahagia dengan peran kita sebagai seorang perempuan. Saat ibu bahagia maka kebahagiaan juga akan memancar di dalam keluarga kita. Sadaaaaaaap!!
Sedikit berbagi pengalaman, Saat kelahiran putri ke-3, perasaan saya, sikap suami seperti sudah tidak terlalu perhatian dengan bayi kami, sikapnya tidak seperti kepada kedua anak kami sebelumnya saat mereka masih bayi.
Saat melihat pesan yang ibu Septi sampaikan ini , saya menjadi tercerahkan. Mungkin karena saat anak ketiga ini saya lebih suka berbagi beban repotnya punya bayi sehingga membuatnya enggan membersamai.
Seketika saya mencoba ikhlas dengan segala kerepotan yang ada, dan mencoba menemukan kebahagiaan yang bisa saya syukuri. Ternyata sikap suami pun berubah seiring dengan perubahan hati dan pikiran saya.
Ini juga menjadi pengingat dan penyemangat bagi saya. Saat ini saya ingin mencoba mengaplikasikan hal ini dalam urusan pekerjaan rumah tangga. Sehingga anak2 dapat membantu mengerjakannya dengan ikhlas tanpa beban.
Karawang,
Hari ibu 2019