Senin, 06 Februari 2023

Jalan Menuju Orang Tua Saleh

Mengikat ilmu dengan tulisan


Mengawali bulan Februari, saya mengikuti seminar parenting yang merupakan agenda tahunan sekolah Lintang. Mengangkat tema "Jalan menuju orang tua saleh untuk membentuk anak saleh" dengan pemateri Abah Ihsan bertempat di Hotel Mercure. Setelah pembukaan dan pembacaan Al-Quran surat Lukman ayat 12 -19. Peserta seminar diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne sekolah Buahati yang selalu sukses bikin mata berkaca-kaca. 

Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Beberapa catatan penting dari sambutan oleh Bp Pardan selaku Direktur yayasan sekolah Buahati yaitu :

- Karakter orang tua adalah sesuatu yang ditampilkan kepada anak, bukan yang diceritakan.

- Komunikasi dalam pengasuhan adalah prioritas

- Konsisten, disiplin dalam aturan adalah kunci sukses pengasuhan.


Setelah selesai berbagai acara formalitas. Abah Ihsan dengan gaya cerianya mulai naik keatas panggung. Materi dimulai dengan penjelasan mengenai tata terbit. Penjelasan tata tertib selama pemaparan materi juga diselingi dengan nasihat dan meluruskan pandangan-pandangan keliru masyarakat kita dalam pengasuhan. Seperti budaya di Indonesia anak laki laki tidak boleh mengungkapkan perasaannya. Sehingga membuat kekakuan hubungan antara ayah dengan anak. Memisahkan ilmu agama dengan kehidupan merupakan doktrin penjajah. Kita hidup hanya boleh mengejar akhirat, dunia itu tidak penting. Membuat orang muslim tidak mau menuntut ilmu dunia seperti ilmu keuangan, kedokteran dsb. Sehingga bertahun-tahun setelahnya umat muslim kita tertinggal dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal sejatinya mampu memberi manfaat dalam kehidupan di dunia juga merupakan bekal untuk kehidupan akhirat.


Materi inti diawali dengan penjelasan kata saleh secara bahasa. Saleh berasal dari bahasa arab yang memiliki arti tidak rusak, juga memiliki arti bermanfaat. Sedangkan makna saleh adalah gabungan dari berbagai kebaikan. Baik dalam bahasa arab disebutkan dengan kata yang berbeda-beda.

Tayib berarti baik secara fisik. Seperti Tubuh sehat. Khair berarti baik secara sifat. Makruf berarti baik secara universal. Kebaikan dalam masyarakat. Ikhsan berarti baik karena iman kepada Allah. Dan Saleh adalah gabungan dari semua kebaikan. Itulah mengapa kita selalu berdoa diberi anak yang saleh, berarti anak yang baik dalam semua aspek, baik secara fisik dan mental.

Langkah pertama menjadi orang tua saleh adalah

1. Menjaga Fitrah baik Anak (tidak merusak)

Sejatinya anak dilahirkan dengan segala fitrah kebaikan yang tertanam dalam diri anak. Orang tua lah yang berpotensi merusak fitrah anak sehingga anak menjadi tidak saleh.

Anak durhaka kebanyakan dibesarkan oleh orang tua yang durhaka. Biasanya disebabkan karena orang tua yang terlalu pengasih namun tidak penyayang.

Bila diibaratkan, orang tua pengasih adalah orang tua yang selalu membuatkan nasi goreng kesukaan anaknya. Orang tua penyayang adalah orang tua yang mengajarkan anak membuat nasi goreng kesukaannya sendiri.

Anak lahir dengan fitrah menyukai kebaikan. Diantaranya jujur, pembelajar, disiplin dan patuh. Apabila semakin besar sifat-sifat tersebut hilang orang tua perlu memperbaiki pola pengasuhannya. Jika anak berbuat baik ungkapkan perasaan anda di depan anak. Memuji kebaikan anak sangat penting dalam membentuk konsep diri positif anak.

Bila makin besar anak menjadi malas belajar, itu karena orang tua menjejali pengetahuan tidak pada waktunya. Tidak menerapkan adab terlebih dulu baru memaparkan ilmu. Membangun akhlak anak terlwbih dahulu baru mengejar prestasi. Dan menanamkan iman terlebih dulu baru Alquran.

Sebelum meminta anak rajin mengerjakan solat, sudahkan kita orang tua mengenalkan asmaul husna, sudahkah membacakan kisah 25 nabi, sudahkan menceritakan malaikat dan kitab Allah? Sebelum mengoperasikan sebuah aplikasi kita wajib menginstal softwarenya terlebih dulu. Begitu pun dengan anak-anak kita. Tanamkan sofware baik maka perilaku anak akan baik.


2. Memberikan waktu dan perhatian.

Semakin besar anak maka Pengaruh orang tua akan semakin berkurang.

Usia anak      pengaruh orang tua

<12   thn     100%

13-15thn     60%

16-18thn     40%

18< thn       10%

Mendidik anak membutuhkan waktu tenaga dan biaya. Sampai pada materi ini Abah menampilkan potongan video jawaban Nadiem Makarim, menteri pendidikan indonesia yang mengatakan sumber daya utama yang harus diberikan saat mendidik anak adalah waktu.

Bila kita orang tua tidak memberikan perhatian saat anak membutuhkan, maka kita akan dipaksa mencurahkan perhatian saat anak bermasalah. Siapkan waktu khusus saat membersamai anak. Fokus. Tidak ada hape atau kompor yang menyala. Habiskan waktu bersama anak dengan :

Main : dampingin anak main, ikut bermain dengan anak, jangan asal duduk menemani tapi fokus kita pada layar hape.

Ngobrol : perbanyak ngobrol dengan anak menggunakan metode orang pacaran yaitu ngobrol apapun yang ngga jelas, ngomong apapun yang ngga penting. Karena ngobrol ngga penting dengan anak dan pasangan itu sangat penting.

Belajar : saat anak-anak kecil rajin-rajin lah membacakan buku. Saat anak mulai remaja bisa dilakukan dengan taklim sambil berdiskusi  

Cara memuliakan anak adalah dengan mengajarkan adab dan ilmu. Menasehati anak saat bermasalah adalah sumber masalah  waktu terbaik menasehati anak adalah saat anak baik-baik saja.

3. Kompetensi

Orang tua harus terus belajar. Sebagian besar anak yang celaka karena orang tua yang tidak kompeten.  Orang baik yang berhenti belajar maka berhenti kebaikannya. 

Tingkatkan pengetahuan sehingga tetap update dengan kondisi lingkungan anak zaman sekarang.

4. Memilih lingkungan

Seseorang itu bergantung pada dengan siapa dia berteman. Jadi memilih teman itu wajib hukumnya. Keterampilan memilih teman biasanya tidak diajarkan oleh orang tua sehingga orang tua wajib membuat zonasi bagi pergaulan anak. Buat kategori dan Sepakati dengan anak. Termasuk membatasi gadget. Prinsip penggunaan gadget pada anak adalah 3D Dibutuhkan, Didampingi, Dipinjamkan. Karena kesenangan menjadi kesenangan karena dibatasi. Anak suka main game karena dibatasi bila tidak perilakunya akan mencari yang lebih untuk mencari kesenangan lainnya.


Selesai pemaparan materi, ada beberapa pertanyaan yang diajukan peserta. Yaitu bagaimana menjelaskan kepada anak bahwa orangtua berhak menyuruh anak, sementara anak harus minta tolong pada orang tua. Jawabannya adalah harus menerapkan SOP yang jelas di dalam rumah. Orang tua harus memiliki otoritas yang jelas, agar anak patuh. Setelah anak patuh, orang tua tidak boleh otoriter tetap harus memuliakan anak. Abah merekomendasikan bukunya yang berjudul 7 kiat orang tua saleh menjadikan anak disiplin dan bahagia sebagai pegangan dalam membuat sop pengasuhan.



#KLIP

#ibuprofesional

#sinergijadiinspirasi

#Februari