Setelah pembukaan dan sambutan yang penuh haru dari pemilik amanda lerning center, belajar masak pun dimulai. Dipandu teh Isye dari rumber masak kami bersiap belajar membuat dessert drink kekinian "Buko Taro". Beliau mulai menjelaskan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat buko Taro.
Bahan utama membuat buko taro adalah ubi ungu. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk mulai membuat buko taro. Saya masuk kedalam kelompok pertama yang mengupas ubi, kelompok kedua memotong jelly, kelompok ketiga merebus mutiara. Selesai dikupas dan dipotong, ubi dikukus. Lalu saya menengok anak-anak yang ada di ruangan sebelah.
Anak-anak sedang khusyuk menjahit boneka tangan. Setiap anak mendapat kit yang berisi kain flanel berbentuk hewan dengan lubang di tepinya lengkap dengan berbagai bentuk yang akan ditempel sebagai pelengkap pada wajah dan badan sehingga menjadi sebuah boneka, Jarum plastik, benang wol dan contoh gambar boneka. Lintang kerepotan mendampingi dua adiknya yang masih membutuhkan bantuan dalam menjahit. Saya membantu Wulan menjahit, juga membantu aga melepaskan pola kain yang akan ditempel sebagai wajah. Anak-anak terlihat bersemangat. Lintang mendapat pola boneka beruang berwarna pink, Aga pola boneka kodok berwarna hijau, dan Wulan mendapat pola boneka ayam berwarna kuning.
Selesai mendampingi anak-anak saya kembali ke ruangan demo masak. Saat kembali, jelly sudah dipotong kotak kecil, bahan cair sudah dicampur, yaitu susu segar dan susu evaporasi. Sagu mutiara masih direbus. Teh Isye sedang mendemokan proses menghaluskan ubi ungu yang sudah di kukus. Ubi ditambah susu dan kental manis dihaluskan dengan food prosesor menjadi seperti puree. Setelah sagu mutiara matang. Semua bahan telah siap dimasukkan kedalam wadah.
Kembali saya menengok ke ruangan tempat anak-anak berkegiatan. Mba Asdini dari rumah main sedang mendongeng menggunakan boneka tangan buatan anak-anak tadi. Anak-anak kondusif dan terlihat seru. Kembali ke demo masak. Teh isye mencontohkan cara menyajikan buko taro. Semua peserta berkesempatan mencoba menyajikan buko taro dalam wadah cup. Menu resep ini juga bisa menjadi ide jualan sebagai takjil saat bukan Ramadhan yang akan tiba beberapa pekan kedepan. Selesai menyajikan buko taro, teh isye memilih peserta dengan penyajian pesert yang paling rapi untuk mendapat hadiah. Sayangnya saya belum beruntung karena menuangkan bahan cair yang terlalu banyak sehingga meluber keluar wadah saat ditutup.
Selesai pemberian doorprize dan foto bersama para ibu. Selesai pula kegiatan anak-anak yang ditutup dengan pembagian snack.
Setelah sekian lama vakum dari kegiatan offline, rasanya menyenangkan bisa kembali mengajak anak-anak berkegiatan bersama di komunitas Ibu Profesional.