Prie GS seorang wartawan dan budayawan, mengajak kita memaknai hidup dari hal-hal sederhana di sekitar kita melalui karyanya "Hidup (bukan) Hanya Urusan Perut". Buku ini adalah kumpulan tulisan kolom mingguan Prie GS di 3 tempat, tabloid, surat kabar dan blog. Ada 55 cerita didalamnya yang bisa kita nikmati. Cerita-ceritanya lekat dengan keseharian. Bahasa yang sederhana membuat pembaca seperti sedang mendengar cerita yang sedang dituturkan oleh seorang teman yang lebih tua.
Tulisannya adalah sebuah renungan kehidupan yang mampu membuat kita ikut merefleksikan diri. Mengingatkan kita untuk mensyukuri momen keseharian yang terlewat begitu saja karena telah menjadi rutinitas. Isu sosial juga menjadi banyak tema dalam tulisannya. Mengangkat fenomena sosial yang banyak di temukan di sekitar, membuat kita tersindir, atau bertanya pada diri sendiri, pernahkah saya menjadi bagian dari terjadinya fenomena sosial itu?. Semua tulisannya disampaikan dengan cerita yang asyik hingga di akhir tanpa sadar kita menjadi terusik. Membaca buku ini tak mesti berurutan, kita bebas membaca tulisan mulai dari mana saja. Kita bisa membuka daftar isi dan mulai membaca dari judul yang menarik hati. Atau sekedar membuka acak halaman dan mulai membaca, menemukan bahan renungan dan tergelak karena merasa tqqerusik.
Entah kapan saya membeli buku ini, sejak menikah dan sibuk dengan 3 anak dirumah tak pernah lagi saya menulis tanggal pembelian dan menandatangani buku-buku yang saya beli. Namun ini kali kedua saya menyelesaikan buku ini. Mbrebes mili ketika membaca kembali tulisan-tulisan Prie GS setelah penulisnya tiada. Semoga tulisan-tulisan beliau menjadi amal jariah yang terus mengalir menjadi penerang di alam kuburnya.
Ah review saya pada isi buku itu jadi terkesan berat dan bikin ngantuk, tapi sungguh buku karya Prie GS adalah bacaan ringan yang membuat saya seorang ibu rumah tangga yang sibuk dan tenggelam dalam rutinitas keseharian dapat kembali memaknai pekerjaan yang saya lakukan. Lagi-lagi mulai dari matahari terbit hingga mata suami terpejam.