Rabu, 22 Maret 2023

Menyambut Ramadhan 1444 H / 2023

Menyambut Ramadhan kali ini, anak-anak sudah lebih mengerti, Ini tahun ke 3 Lintang puasa penuh 1 hari, Aga menjelang usia ke 6 nya akan mulai belajar puasa setengah hari. Dan Wulan di usianya yang ke 3 mulai mengerti topik pembicaraan seputar puasa yang akan dijalani kakak-kakaknya. 
H-2 puasa kami menyambut Ramadhan dengan membuat kukis manusia kue jahe. Berawal dari seringnya wulan minta dibacakan cerita manusia kue jahe, saat belanja di swalayan terdekat, kami melihat cetakan kue berbentuk orang, dan wulan dengan semangat minta dibelikan. Kami menggunakannya untuk membuat kukis sekaligus menyambut Ramadhan. 
Dengan modifikasi resep kukis sederhana yang pernah anak-anak praktekkan di kelas saung main Hexagon city, membuat kukis ngga pake ribet. Resepnya sebagai berikut :
2 kuning telur, 1/4 cup gula pasir, 1/4 cup kental manis dan vanili bubuk diaduk dengan spatula hingga gula larut. Aga membantu mengaduk larutan ini hingga mengeluh tangannya pegel, tapi kemudian dengan bangga menunjukkan hasil adukan saat gulanya telah larut merata. Dilanjut dengan menambahkan 200 gr margarin, aduk kembali hingga margarin tercampur rata dengan larutan gula. Dilanjutkan dengan menambahkan 350gr terigu aduk hingga kalis dan adonan tidak ada yang menempel di wadah dan tangan. Adonan pun siap di cetak. 
Lintang dan Aga mula mencetak dengan ukuran cetakan yang mereka pilih.  Cetakan manusia kue jahe yang kami beli memang terdiri dari 5 ukuran, mulai dari ukuran tinggi 10cm hingga yang terkecil dengan tinggi 4cm.

Yang paling seru tentu saja saat menghias kue. Imajinasi anak-anak memang luar biasa, mereka menghias sambil sibuk menjelaskan dan menunjukan apa yang mereka buat. Saya menyediakan permwn warna warni dan springkle yang  bisa mereka gunakan menghias kue mereka. Bagian menghias kue ini juga jadi bagian yang paling lama dikerjakan karena asyiknya mereka berimajinasi. 
Selanjutnya kue dipanggang dalam oven kurang lebih 30 sampai 40 menit. Mereka sudah tak sabar mencicipi kue hiasan mereka sendiri. 
Kegiatan menyambut Ramadhan kali ini terasa menyenangkan, karena belum puasa kami bisa langsung mencicipi kue yang dibuat. Emak pun lebih sabar karena sudah menyiapkan diri baking bersama anak yang prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih ekstra. Namun tentunya memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi anak-anak. 

Malamnya kami mengikuti pawai obor yang diselenggarakan oleh DKM masjid perumahan. Suasana pawai sangat ramai, tak hanya anak-anak, orangtua pun bersemangat mengikuti pawai. Setelah 3 tahun menjalani ramadhan dengan suasana sepi karena pandemi, pawai obor ini terasa ramai dan meriah. 
Hampir semua penghuni perumahan keluar dari rumah. Entah untuk mengikuti pawai atau hanya sekedar menyambut pawai yang melewati depan rumahnya. Anak-anak pun bersemangat, ba'da magrib mereka sudah berkumpul dengan teman-temannya padahal pawai baru dilaksanakan ba'da Isya.  Alhamdulillah masih bisa merasakan kemeriahan menyambut Ramadhan tahun ini.