Perkuliahan matrikulasi batch 11 sudah dimulai. Setelah mendaftar sebagai sohib, Pekan lalu diadakan zoom perkenalan mahasiswa matrikulasi dengan pengurus hima Karawang dan sohib matrikulasi. Saya menjadi sohib mba Arlina selama perkuliahan matrikulasi 11 ini. Matrikulasi berlangsung selama 8 pekan. Smetiap pekan ada "nice homework" yang harus dikerjakan.
Sohib matrikulan saya adalah Mba Arlin dari Jogja. Kini berdomisili di Karawang sehingga mendaftar IIP sesuai domisili saat ini. Kami sudah berkenalan dan berdiskusi untuk tugas matrikulasi perdana. Tugas pekan pertama adalah menentukan ilmu yang ingin dipelajari. Dulu saat saya mengikuti kelas matrikulasi, tugas diberikan dalam bentuk kalimat tanya. Tugas Matrikulasi 11 saat ini berbentuk kalimat perintah dengan petunjuk sehingga perlu narasi dalam mengerjakannya. Setiap matrikulan hanya boleh memilih 1 jurusan ilmu yang ingin dipelajari. Mba Arlin bingung memilih antara manajemen waktu dan belajar menjahit atau fokus belajar parenting. Dulu saya sendiri memilih fokus belajar ilmu parenting. Sekarang setelah memiliki pengalaman belajar di Ibu profesional, Saya memberi mba Arlin saran untuk memilih manajemen waktu sebagai pondasi awal belajar. Di kelas kelas Ibu profesional ke depannya ada banyak ilmu yang tersaji. Saat menejemen waktu kita sudah beres maka akan lebih banyak yang bisa dicapai kedepannya. Belajar manajemen waktu akan terkait dengan konsistensi dan komitmen dalam mempelajari ilmu-ilmu lainnya.
Setelah menetapkan ilmu yang ingin dipelajari selanjutnya adalah menemukan strong why, alasan kuat mengapa memilih mempelajari ilmu tersebut. Memiliki alasan yang kuat membuat kita mampu mengerjakannya dalam waktu yang panjang. Langkah selanjutnya menentukan strategi belajar. Membuat rencana cara belajar. Menentukan aksi apa yang akan dilakukan. Aksi aksi yang direncanakan ibarat anak tangga untuk mencapai ilmu tersebut. Semakin detail rencana aksi yang dibuat maka semakin mudah mengerjakannya. Ibarat anak tangga dengan pijakan yang pendek mudah menaikinya. Aksi yang tidak spesifik ibarat anak tangga dengan pijakan tinggi sehingga sulit menaikinya. Dan tugas terakhir adalah mengidentifikasi sikap-sikap yang perlu diperbaiki dalam mengerjakan aksi yang sudah ditetapkan. Seperti bersegera dalam mengerjakan tugas dan mencatat hasil belajar.
Awal dulu mengikuti matrikulasi, membuat saya kembali punya pegangan untuk mengerjakan sesuatu. Mulanya saya memang sudah menyukai belajar ilmu parenting. Namun belajarnya masih serabutan. Mengikuti matrikulasi, belajar menjadi lebih terarah. Apalagi ada kewajiban harus menyetorkan tugas yang dibuat. Hal itu memperkuat alasan untuk mengubah pikiran dan rencana yang ada di kepala menjadi bentuk nyata. Beberapa tambahan yang saya dapat setelah mengikuti perkuliahan di Ibu profesional adalah mencatat apapun yang dipelajari. Senangnya bisa menjadi sohib matrikulasi. Menyegarkan kembali ilmu yang telah dipelajari.
Saat ini saya sedang mempelajari cara mencatat yang efektif. Sebelumya saya menjadikan catatan sebagai arsip ilmu. Catatan ilmu saya sudah banyak namun hal tersebut hanya sebagai arsip. Salah satu metode mencatat yang baru saya pelajari adalah metode cornell. Dalam metode cornell, catatan dibagi dalam tiga bagian. Bagian terbesar untuk mencatat poin-poin penting dari materi. Bagian kedua "key point" digunakan untuk mencatat hal yg baru kita pahami dari materi. Bagian ketiga adalah kesimpulan. Kita harus membuat ringkasan dari materi yang dipelajari dengan bahasa sendiri. Mencatat dengan metode cornell diyakini dapat membuat kita menjadi lebih memahami materi yang dipelajari.