Rabu, 21 Juni 2023

Menerapkan Hasil Belajar

 Setelah menyimak materi belajar sepanjang hayat pada tulisan sebelumnya disini. Membuat saya mereview kembali perjalanan membersamai anak-anak. Sepertinya saya belum banyak menerapkan latihan berpikir pada anak-anak. Seringnya yang saya anggap belajar hanyalah mempelajari materi pelajaran di sekolah. Menghafal dan memahami fakta-fakta yang sudah tersaji dalam buku. Sesekali mengobrol tentang keseharian, menasehati, memberi wejangan, mengomel dan hal hal lainnya yang biasa dilakukan orang tua.  Bagaimana menerapkan anak-anak belajar berpikir sementara saya pun tidak terbiasa melakukannya. Ini lah pe er sebagai orang tua. Nyatanya mendidik anak-anak adalah mendidik diri sendiri. 

Anak-anak mempunyai jam nonton youtube atau main game selama 45 menit setiap hari. Beberapa bulan belakangan terutama sejak ada fitur video pendek di youtube, tontonan mereka semakin tak terarah. mereka masih menonton yang layak ditonton untuk kategori anak namun mereka hanya menyaksikan yang tampil di beranda. Manusia akan bingung saat dihadapkan pada banyak pilihan dan akhirnya mengambil secara acak. Hal pertama yang terpikir adalah mereka harus dipaksa menetapkan dahulu tujuan. Hari ini, saya meminta setiap anak menentukan 3 hal yang ingin diketahui. 

Pilihan Lintang 11 tahun 

- Cara Membuat Slime

- Cara membuat permen squid game

- Cerita dragon ball

Aga 6 tahun :

- cara sulap sendok bengkok

- cara membuat kue pesawat

- mencari tahu mangkok terbang

Wulan 3 tahun :

- membuat kue roket

- bintang dan bulan

- hewan terbang

Setelah itu saya minta mereka mencari tahu di youtube saat jam nonton mereka. Lintang menawar mencari tahu 1 hal saja per hari. Saya pun menyetujui. Hal ini cukup efektif untuk Lintang, selesai jam menonton saya menanyakan hasil pencarian mereka. Lintang memberi tahu bahan-bahan membuat slime. Salah satunya tepung. Namun dia tak tahu tepung apa. Jadi pencarian harus dilanjutkan esok hari. Sementara Aga dan Wulan tidak mengerjakan pencarian. 

Keesokan harinya Lintang melanjutkan pencarian cara membuat slime. Kali ini dia melihat berbagai cara membuat slime. Setelah jam menonton, saya meminta lintang mencatat telebih dulu bahan-bahan membuat slime yang sudah diketahui dan dipilihnya dari berbagai hasil pencarian. Bahannya adalah : odol, sunlight, bedak semua bahan diaduk jadi satu. Setelah mencatat Lintang mempraktekkannya. Hasilnya tidak terlalu mirip slime, tapi jadi seperti playdoug.

Pada percobaan pertama, metode ini cukup efektif untuk diterapkan sebagai latihan pada Lintang. Sementara Aga dan Wulan sepertinya masih harus mencari cara sederhana lain. Agar mereka terlatih menentukan tujuan, mencari tahu dan mempraktekkannya. Perlu konsisten melakukannya. Belajar menemukan "mengapa"nya dari apa yang mereka kerjakan. Saya sendiri masih bermasalah dengan konsistensi. Karena belum menemukan strong why yang kuat dari apa yang saya kerjakan. Hari ini saya akan mereview kembali tujuan dan strong why mengapa saya harus sampai ke tujuan itu.