Rabu, 23 Agustus 2023

Mendidik Anak Percaya Diri (bagian 2)

 Orang tua tidak akan bisa mendidik anak menjadi percaya diri apabila belum mempunyai konsep diri yang baik sebagai pribadi. Orang tua perlu memerdekaan jiwa dan pikirannya untuk memerdekakan jiwa dan pikiran anak-anaknya. Menyelesaikan masalah diri sendiri terkait kepercayaan diri sudah dibahas pada bagian pertama yang bisa dilihat pada postingan berikut  Tulisan ini adalah catatan belajar saya yang merupakan resume materi seminar mendidik anak menjadi percaya diri dari Ibu Elly Risman. Rekaman seminar dapat dilihat pada link berikut


Yang dapat dilakukan untuk mendidik anak menjadi percaya diri adalah :

1. Menjadi role model

Anak mencontoh apa yang dilihat pada orangtuanya. Tunjukan cinta dan penghargaan pada diri anak. Hargai keunikan dan dukung minatnya. Bantu anak mengontrol diri. Bangun lingkungan yang aman saat anak melakukan kesalahan, tunjukan dengan positif. Tunjukan bahwa kita respek pada diri sendiri.

2. Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan pada anak

Fase perkembangan anak dimulai sejak dalam kandungan. Input memori dimulai dari pendengaran, penglihatan, perasaan, pikiran. Mulai usia 7 tahun anak baru mencapai fase berpikir, karena saat usia 7 tahun syaraf otaknya mulai bersambungan. Maka perkataan dan perbuatan menjadi sangat mudah masuk ke alam bawah sadar anak-anak. Kata-kata negatif yang diucapkan orang tua mampu merusak harga diri anak. membuat anak merasa tidak berharga. Fokuslah pada usaha yang dilakukan anak. hal ini memacu anak untuk tetap berusaha apabila gagal. orang tua tidak lekas marah saat anak melakukan kesalahan.

Fase perkembangan anak menurut usianya

Bayi - 2 tahun

membutuhkan rasa aman dan kelekatan pada ibu. 

2 tahun - 4 tahun

diberi kesempatan untuk mandiri, bicara dan berekspresi

Anak menjadi penjelajah fisik pastikan motorik anak terstimulasi dan berkembang baik

anak perlu bermain dan berkhayal

diterima dan dipercaya

Buat aturan dan batasan yang jelas

4 tahun - 6 tahun

paparkan anak dengan pengetahuan, menjelajah alam (bukan teori) kembangkan rasa ingin tahunya

fase membangun ego, identifikasi diri mengenal jenis kelamin 

beri ruang untuk membangun kreatifitas dan inisiatif

pada fase ini anak mengembangkan intuisinya

6 tahun-8 tahun (pra sekolah)

anak masuk dalam fase damai, rentang fokus lebih panjang. tidak lagi banyak bertanya

lebih banyak fokus kedalam dirinya. lebih suka bermain dengan teman

masuk masa mandiri, tidak lagi bergantung pada orang tua

8 tahun-12 tahun

mengidolakan orang lain, teman lebih penting, masa deg-degan, harga diri jatuh bangun, mengalami cinta monyet


kemandirian anak berbanding lurus dengan rasa percaya dirinya. Biasakan dan bimbing anak untuk mengambil keputusan sejak dini. Hargai setiap keputusan yang diambilnya. Melibatkan anak dalam tugas rumah tangga menumbuhkan tanggung jawab dan kemandiriannya. Gunakan tabel perkembangan anak berdasarkan usianya untuk memonitoring pertumbuhannya. 

lingkungan yang aman sangat dibutuhkan, buat anak mencoba hal baru, berusaha mengerjakan sesuatu berulang hingga akhirnya anak bisa dan terbiasa. jangan gunakan parentogenik saat anak gagal saat mengerjakan sesuatu. itu akan memadamkan harga dirinya. sebaliknya orang tua perlu fokus pada usaha yang sudah dilakukan anak. sehingga orang rua tidak menuntut diluar kemampuan anak. seringnya orangtua memakai standar ganda. terutama kepada anak-anak pra remaja. menganggap mereka sudah seperti orang dewasa, meremehkan saat anak gagal atau melakukan kesalahan. padahal dalam fase pra remaja harga diri anak sedang dalam masa jatuh bangun.

kalimat yang harus ditanamkan kepada anak adalah coba lagi, coba lagi dan coba lagi sehingga terbangun kebiasaan berani mencoba dan berusaha. setelah itu tanamkan kata "apa lagi?" dalam benak anak sehingga terbentuk kebiasaan berpikir pada anak.


3. Kenali dan Perbaiki kepercayaan diri anak yang keliru

Bantu anak mengatasi kekecewaannya saat anak gagal/tidak berhasil. kenali kemampuan dan kelemahan anak. Saat anak berpikir dirinya tidak mampu, temukan penyebabnya. bantu anak untuk mempunyai penilaian yang tepat dan realistik tentang dirinya. kepercayaan diri yang salah akan menjadi kenyataan maka tanamkan pada diri anak saya bisa saya mampu sesuai dengan keadaan anak. ajarkan anak realistis dan objective. hindari genaralisasi. kamu ngga kuat, kamu ngga bisa kalo ngerjain beginian.

gunakan kalimat bertanya dan bahasa yang jernih saat berkomunikasi dengan anak. kalimat bertanya menyamakan persepsi antara anak dan orang tua. sehingga terjadi komunikasi yang baik. kalimat jernih 


4. Tulus dan Penuh Kasih sayang

unconditional love adalah pendorong tumbuhnya percaya diri anak. Tunjukan cinta dan kasih sayang dengan jelas. Beri pelukan dan ucapan penyemangat saat anak gagal berusaha. 

pastikan menghargai dan memuji anak dengan tepat. beri pujian yang spesifik dan jangan berlebihan karena pujian yang tidak tepat membuat anak menjadi sombong dan merendahkan orang lain. Himbau keluarga dan lingkungan untuk menghargai berdasarkan kualitas diri anak, bukan penampilannya. Tunjukan pada anak bahwa ia berharga bukan hanya karena penampilannya tapi juga karena kebaikannya. Buat list kelebihan dan kelemahan anak, lalu fokus pada kelebihan anak.

5. Bantu dan Libatkan anak dalam kegiatan & pengalaman yang berarti/bermakna

Kegiatan yang memerlukan kerja sama mendorong terciptanya harga diri dan kepercayaan diri anak. libatkan anak dalam kegiatan sosial dan lingkungan. Kegiatan bersama orangtua membangun kepercayaan dan rasa aman anak. Lakukan kegiatan sederhana yang membutuhkan interaksi seperti bermain boardgame, membacakan cerita, mendongeng dll

6. Berikan Masukan yang positif dan tepat

Kenali perasaan anak, hargai pilihan yang dibuat anak. dengarkan alasan alasan mengapa anak memilih pilihannya, kemukakan argumen kita sebagai orang tua apabila tidak setuju dengan pilihan anak. membangun diskusi yang sehat membentuk konsep diri yang baik pada anak. membuat otaknya berpikir logis dan kreatif. Dorong anak menentukan pilihan yang tepat dan lebih baik, beri kesempatan anak untuk memperbaiki kesalahannya tanpa menjatuhkan atau menyalahkan

7. Ciptakan Rumah yang Aman 

Perasaan aman adalah pondasi terciptanya rasa berharga dalam diri anak. Tanda anak merasa aman adalah anak berani dan percaya untuk bercerita tentang apa saja yang terjadi pada dirinya. Anak dengan rasa aman memiliki kelekatan yang baik pada orang tuanya.

Hh