Hari ini saya berulang tahun yang ke 38. Kini di usia tersebut saya telah memiliki 3 anak. Kehadiran anak-anak ini membawa perubahan besar dalam kehidupan saya. Anak-anak adalah cinta. Kehadiran anak-anak membuat saya merasakan cinta. apa itu cinta, ternyata begitu membahagiakan. cinta tak lagi mengharapkan balas. kadang kepada pasangan belum tentu kita memiliki rasa cinta setulus cinta pada anak. toh kita masih mengharapkan pasangan setia dan bisa diajak kerjasama, bukan? sedangkan cinta pada anak tak lagi ada rasa mengharapkan. mungkin harapan-harapan akan muncul seiring bertambahnya usia anak. namun ketika anak masih bayi. masih bergantung sepenuhnya pada orang tuanya, terutama pada ibunya. saat itulah cinta sejati terasa. rasa-rasanya saya rela mengorbankan diri untuk melindunginya. Sebelum saya memiliki anak, tak pernah terbayangkan memiliki rasa cinta seperti ini.
di hari ulang tahun ini, suami memberikan kado istimewa yaitu mendaftar haji. Pukul 8 kami berangkat menuju bank BSI untuk mendapat nomor validasi dan bukti pembayaran porsi haji. Pukul 9 kami sudah sampai di departemen agama untuk mendapatkan nomor porsi haji. Kami menyerahkan bukti pembayaran yang diterima di bank. saya mendapat giliran pertama pengurusan dokumen. proses selesai tinggal menunggu panggilan foto. namun saat dokumen milik suami di proses ternyata ada kesalahan dari pihak bank. data suami tidak masuk ke dalam sistem kabupaten tempat kami mendaftar, sehingga dokumen suami tidak bisa lanjut proses. Karena saya masih menunggu proses foto, maka suami sendiri kembali ke bank untuk memperbaiki data pada sistem di bank. Kami berkomunikasi via WA. Menurut informasi dari bank, ternyata data suami salah terinput sehingga masuk ke provinsi Aceh.
Setelah foto diri, dokumen pendaftaran haji saya selesai dan mendapat nomor porsi haji dengan estimasi keberangkatan 2044. Saya pun berkomunikasi dengan petugas Dep. Agama terkait masalah ini. Seorang petugas yang berwenang menyarankan suami kembali ke kantor departemen agama untuk mengurus pembatalan. maka saya kabari suami untuk kembali ke kantor dep. agama. Setelah suami kembali, kami berkonsultasi dengan petugas tersebut. Si petugas menelpon seseorang di kantor pusat. Menurut suara di dalam telpon tersebut., pembatalan validasi di hari yang sama di proses oleh pihak bank. maka kami pun kembali ke bank untuk memproses pembatalan validasi. Pukul 11 kami sampai di bank dan diminta menunggu untuk proses pembatalan validasi. Beberapa kali petugas mendatangi kami tanpa kepastian yang jelas. Kami khawatir apabila melakukan pendaftaran berbeda hari maka kami mendapat tahun keberangkatan yang berbeda.
Kami sudah bertawakal, dan membuat rencana. apabila suami tidak bisa proses di hari yang sama, maka saya akan melakukan pembatalan porsi haji dengan alasan tidak ada mahrom. Pukul stengah 2 siang petugas kembali mendatangi kami, kami pun menyampaikan rencana pembatalan yang akan saya lakukan. Lagi- lagi petugas bank meminta kami menunggu untuk kepastian. beberapa menit kemudian, petugas mengabari bahwa pembatalan validasi sudah berhasil di proses, kini sedang dibuatkan proses validasi baru. kurang lebih 15 menit kami menunggu untuk proses tersebut. Selesai proses di bank, kami meluncur kembali ke Kantor Departemen Agama. 10 menit kemudian data suami selesai di proses dan mendapatkan nomor porsi dengan estimasi keberangkatan di tahun yang sama. Semoga kami diberi kelancaran hingga jadwal keberangkatan tiba
Hari ini saya merayakan ulang tahun di bank dengan berefleksi dan bertawakal. tentunya semua kejadian hari ini adalah atas takdir Allah dan tentunya selalu ada hikmah yang bisa diambil. Saya tiba di rumah menjelang pukul 3 sore disambut sorak sorai dari anak-anak yang kecewa karena saya pulang tidak bawa oleh-oleh.