Selasa, 26 September 2023

Memulihkan Inner Child

Saya tertarik dengan ilmu pemberdayaan diri. Belajar tentang pemberdayaan diri, membawa saya pada trauma masa kecil yang masih membelenggu hingga dewasa. Biasa dikenal dengan inner child. Berikut adalah catatan belajar saya tentang inner child dari seminar dr. Aisyah Dahlan.

Inner child adalah sisi kepribadian yang terbentuk dari pengalaman masa kecil. Inner child adalah memori yang terikat dengan emosi negatif yang terbentuk sejak dalam rahim. Inner child terkait dengan memori negatif. Pengalaman masa kecil ini tersimpan dalam memori dan terus melekat hingga dewasa. Inner child dikenal sebagai sosok anak kecil yang masih melekat dalam diri orang dewasa.

Inner child  adalah luka pengasuhan masa lalu. Luka pengasuhan membuat diri saat masih anak-anak merasa tidak dicintai, tidak dihargai, tidak dipercaya, tersakiti dan terluka.

inner child menetap di bawah sadar, muncul dalam pikiran dan perilaku negatif, mempengaruhi pembuatan keputusan dan merespon masalah, menghambat perkembangan diri sewaktu dewasa. Inner child sering muncul dan mengambil alih kendali dalam diri orang dewasa. Inner child mempengaruhi emosi. emosi yang dibawa inner child membajak rasionalitas meski orang itu telah tumbuh dewasa.

Disetiap otak manusia dewasa terdapat memori waktu kecil baik positif maupun memori negatif. Memori negatif ini datang dari luka pengasuhan. Luka pengasuhan bukan hanya didapat dari orang tua tapi dari orang dewasa yang ada di sekitar anak, bisa guru, orang lain yang tinggal serumah, tetangga dll.

 Cara kerja otak terbagi dua yaitu melalui pikiran sadar (consius mind) dan pikiran bawah sadar (unconsious mind). Pikiran bawah sadar memiliki peran yang lebih besar. Pikiran sadar hanya memiliki peran 10 persen dari cara kerja otak, sementara pikiran bawah sadar memiliki peran 90% dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Itulah mengapa seringkali apa yang kita rencanakan tidak sejalan dengan action yang dilakukan. Inner child yang masuk ke dalam pikiran alam bawah sadar membajak resionalitas seseorang sehingga mempengaruhi perilaku yang diambilnya. Saat pikiran sadar bisa berdamai dengan pikiran bawah sadar maka akan membawa kesuksesan yang bahagia.

Cara memulihkan inner child adalah dengan menyadari adanya inner child dalam diri. Sadari ada sosok anak kecil yang masih terluka di dalam diri. Memang tidak mudah mengunjungi/mengingat memori masa lalu yang menyakitkan, namun mengubur masa lalu yang menyakitkan justru membuat inner child semakin mendominasi.

Setelah menyadari adanya inner child dalam diri selanjutkan kita perlu menjalin komunikasi dengan inner child. Sisihkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan inner child. Bayangkan diri anda ketika kecil dan ia sedang berhadapan dengan anda. Temukan memori saat anda merasa terluka. Katakan padanya bahwa anda siap mendengarkan dan akan selalu berada bersamanya.

Mulailah berdialog dengan diri kecil anda, katakan kalimat-kalimat suportif dan menenangkan "aku menyayangi mu, aku akan selalu bersamamu, ini semua bukan salahmu,kamu tidak perlu merasa bersalah dan malu. aku minta maaf karena selama ini sudah menyangkal dan mengabaikan perasaanmu". Selanjutnya rangkul perasaan yang muncul, rasa marah, rasa sedih, biarkan airmata mengalir, istigfar berulang-ulang. Inti dari sesi self terapi ini adalah untuk menerima dan memaafkan diri.

Biasanya saya menggunakan audio meditasi inner child dari Honga, teman-teman bisa mencarinya di google podcast. Selain itu ada juga Jivva Fit chanel dan aplikasi Riliv yang menyediakan berbagai panduan meditasi. Saya sendiri mencoba rutin melakukan meditasi inner child. Sesekali efeknya langsung terasa seketika selesai meditasi. Sering juga bablas tertidur ketika meditasi. Namun memang sulit mengunjungi memori negatif. Ada penolakan dan keengganan yang muncul. tidak fokus dan malah samar.

Menurut yang saya baca, itu adalah pengaruh alam bawah sadar yang menyalakan sistem bahaya pada otak kita. sehingga alam bawah sadar kita memerintahkan tubuh dan pikiran untuk menghindar. menyembuhkan diri sendiri memang tidak mudah, dibutuhkan tekad dan niat agar inner child tidak lagi menghambat kita sebagai manusia dewasa dan tidak meneruskan pola asuh yang membentuk inner child itu kepada anak-anak kita.