Jumat, 24 November 2023

Cashflow for woman, Bacaan Ringan Literasi Keuangan

 Ada pojok baca yang baru disiapkan di area perumahan tempat saya tinggal. saya berencana memilah buku di lemari yang bisa saya sumbangkan di pojok baca itu. Saat sedang membereskan lemari buku yang mulai penuh sesak. Saya menemukan sebuah buku kecil berwarna merah. Buku ini sepertinya milik kakak yang ikut terangkut saat saya pindah rumah. Saya belum pernah membacanya. Tagline pada sampul depannya sangat menjual. Cashflow for woman "Menjadikan perempuan sebagai manager keuangan keluarga yang handal". Perempuan mana yang tidak tertarik membaca kalimat pernyataan tadi. Maka saya menyisihkan buku tersebut. Saya berniat membacanya setelah selesai membereskan buku yang kini berserakan di lantai.

Cashflow for woman karya Ahmad Gozali seorang perencana keuangan. Buku kecil ini dibuka dengan sebuah pengantar tentang kebiasaan belanja laki laki dan perempuan yang sama saja dari Safir senduk seorang perencana keuangan yang cukup terkenal di dunia keuangan. Terdiri dari 171 halaman dengan ukuran huruf yang besar membuat buku ini mudah dibaca.

Pada Bab satu, Penulis menjabarkan bagaimana perbedaan cara pandang di masyarakat tentang tanggung jawab mengelola keuangan bagi laki-laki dan perempuan. Stigma masyarakat kita, laki-laki boros dianggap hal yang wajar sementara perempuan dianggap lebih pandai dalam mengelola keuangan. Ibu rumah tangga juga dituntut untuk pandai dalam mengelola keuangan keluarga. Dari pandangan umum masyarakat itulah perempuang mempunyai tanggung jawab keuangan yang lebih rumit. Padahal laki-laki dan perempuang mempunyai tantangan yang sama dalam mengelola keuangan.

Saya pribadi mempercayakan pengelolaan keuangan pada suami. karena dalam hal ini, suami lah yang lebih pandai dalam mengelola keuangan. sementara saya hanya memegang uang untuk biaya operasional rumah tangga. saling percaya dan komunikasi memang sangat dibutuhkan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Masalah keuangan dalam rumah tangga bisa menjadi alat menambah kebahagiaan atau memperuncing sebuah masalah dalam keluarga. 

Memasuki bab selanjutnya, penulis mulai membahas langkah mengelola keuangan . Seperti, lebih baik hidup pas-pasan tapi punya tabungan dijelaskan juga strong why dari langka-langkah yang diberikan. Strong why ini membuat pembaca menjadi lebih perhatian dan tergugah untuk mempraktekkannya.

Buku ini mengulas hal-hal sederhana yang kadang luput dari perhatian kita. Godaan diskon, kredit, arisan hingga membahas investasi emas perhiasan yang biasanya digandrungi para wanita. Penulis juga menjabarkan gaya busana wanita yang sangat mempengaruhi pengeluaran. Diulas secara sederhana dan ringan membuat siapapun mudah memahaminya. Buku ini bisa jadi sangat bermanfaat buat para wanita mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswi hinggi wanita karier. 

Dibagian akhir buku kecil ini juga membahas langkah mengajarkan kecerdasan financial pada anak. Diawali dengan mengajarkan untuk menghargai hak milik, memberi dan berbagi hingga melatih kemandirian anak dalam mengelola uang saku. dan sebagai penutup, ada bonus mengelola penghasilan ganda bila suami istri bekerja.

Buku ini cocok dibaca mengisi waktu luang. cocok bagi perempuan yang ingin mulai belajar mengelola keuangan dengan benar. meskipun ringan, buku ini bisa menjadi pengingat. kadang hal sepele yang sudah kita ketahui masih menjadi masalah buat kita karena tidak menjalankannya. Saat ini banyak media sosial yang membahas masalah keuangan yang dibahas dalam buku ini. Saat melihat tahun terbit buku ini, saya menyadari saat buku ini terbit, informasi yang ada dalam buku ini sangat bermanfaat bagi pembacanya di masa itu. Buku ini terbitan tahun 2005.