Salah satu tugas dari basic training A home team yang saya ikuti adalah membuat family project. Saya sempat bingung hendak membuat apa untuk dijadikan family project. saat sesi refleksi, keluarga kami adalah belum memiliki visi misi dan tujuan yang jelas. setelah diperdalam ternyata permasalahan saya adalah tidak konsisten. ketidak konsistenan itu membuat tujuan jangka pendek yang pernah dibuat tidak tercapai. jadilah kegagalan kegagalan itu yang membuat saya malas menetapkan tujuan.
Kunci dari membangun keluarga berkualitas A adalah main bareng ngobrol bareng beraktifitas bareng. Keluarga kami cukup sering ngobrol bareng hal hal yang random yang dilakukan secara spontan. Kadang saya beranggapan obrolan receh itu tak belajar. padahal dari hal hal receh itulah terbangun bonding antar anggota keluarga.
Seperti malam itu, sambil rebahan sebelum tidur kami berkumpul dan saya mengajak anak-anak bermain adu kemistri. Permainan ini oleh oleh dari basic training A home team sesi satu. Permainannya cukup mudah tanpa perlu alat dan banyak persiapan. Saya cukup menyebutkan satu kata, lalu anak-anak menyebutkan kata yang berkaitan secara serentak. dari sepuluh kata, Lintang dan Aga menyebutkan tujuh kata terkait yang sama.
Kembali pada family project, akhirnya membangun kebiasaan baik diniatkan menjadi family project yang ingin dijalankan untuk melatih konsistensi. Langkah pertama adalah sonding kepada anak-anak tentang membangun kebiasaan baik dengan melakukannya secara terus menerus setiap hari. saya mengenalkan template habit tracker pada mereka. saya ajak mereka memilih sendiri template habit tracker yang ingin mereka gunakan. mereka juga menghias habit tracker dengan gambar gambar favorit mereka. setelah jadi, templalte itu kami cetak dan tempel di tempat pilihan masing masing.
Memutuskan kebiasaan apa yang ingin dibangun juga menjadi diskusi yang seru bersama anak-anak. template habit tracker pilihan Aga menyediakan sepuluh baris tempat menuliskan habit yang ingin dibangun dan ia ingin mengisi ke sepuluh baris itu saking semangatnya. Pada akhirnya setelah berdiskusi, Aga mengisi 4 kebiasaan baik yang ingin di tracker. yaitu bangun sebelum pukul 6, mengisi botol (yang memang menjadi tugasnya dirumah) menyiapkan buku pelajaran di malam hari dan bersepeda.
Aga menghias habit trackernya dengan gambar pion catur dan meja billiar, olahraga yang sedang disukainya. Mba Lintang menghias dengan gambar penyihir, kastil dan tongkat sihir, kalo ini karena mba Lintang suka banget sama Harry Potter. sementara Wulan menghias dengan gambar kuda poni pelangi dan bintang bintang. Saya memilih habit tracker sederhana dengan pembagian waktu pagi siang dan malam. Wulan mengajukan permintaan, jika habit trackernya terisi semua maka akan dibelikan es krim dan saya pun mengiyakan.