Kesukaan Membaca

Waktu kecil aku suka membaca, entah dari mana datangnya kesukaan membaca itu. Salah satu sumber bacaanku adalah majalah bobo bekas kiriman dari kakak. fyi aku dan kakak tidak tinggal serumah. kakakku tinggal bersama kakek dan nenek sementara aku dan adik tinggal bersama bapak ibu. Saat itu kami tinggal di kota yang berbeda, kakak di bekasi bersama kakek & nenek sementara keluarga kami tinggal di Jakarta timur. Meskipun beda kota jarak rumah kami tak terlalu jauh. Kakek dan nenek tinggal di jatiwaringin, daerah bekasi yang berbatasan langsung dengan jakarta timur, sementara kami tinggal di jl. makmur daerah pasar gardu kelurahan lubang buaya. jarak rumah kami dan rumah kakek sekitar 30 menit perjalanan. Dulu setiap akhir pekan kami berkunjung dan menginap di rumah kakek nenek.

Kakakku berlangganan majalah bobo, majalah bobo lama yang menumpuk dan sudah dibaca biasanya kami bawa pulang ke rumah dan menjadi sumber bacaanku kala itu. selain itu saya juga terpapar dengan komik jepang, buku buku detektif karya Enyd bilton seperti sapta siaga dan lima sekawan. Juga ada Goosebooms salah satu buku hits kala itu. tapi karena saya penakut, goosebooms tak masuk dalam buku favoritku. apalagi goosebooms selalu memiliki ending yang menggantung. aku kan suka cerita yang berakhir bahagia selamanya. Salah satu buku favorit kala itu adalah buku berjudul "Yang perlu kamu ketahui". Isinya seperti miniatur ensiklopedia. Aku berulang kali membacanya. Didalam buku itu ada berbagai informasi mulai dari sains hingga nama penemu sebuah barang. Saat bongkar bongkar buku di rumah ortu aku menemukan buku kecil ini masih tersampul rapi di dalam peti.

Aku juga penikmat buku fiksi, saat membaca sebuah cerita yang menarik, rasanya seperti terhanyut kedalam cerita buku itu. Saat beranjak remaja buku buku yang ku baca adalah karya sidney sheldon, S mara GD, Melanjutkan kesukaan pada cerita cerita detektif ala lima sekawan dan sapta siaga. Tapi entah kenapa aku jarang terpapar dengan novel-novel percintaan. novel romantis pertama yang kubaca adalah serial twiligt. tapi menyesal karena baru baca setelah lihat pemeran di filmnya jadi membatasi imajinasi.

Saat mulai mampu membeli buku sendiri, aku mulai membeli buku-buku untuk dikoleksi. Serial koleksi fiksi pertamaku Harry Potter dan sampai saat ini dilanjut baca sama lintang hingga berkali kali. lalu ada serial twiligt dan laskar pelangi selebihnya aku suka buku buku psikologi dan pengembangan diri. Setelah punya anak, kesukaan ku membeli buku terus berlanjut dengan mengkoleksi berbagai buku bacaan anak. buku buku itu kebanyakan ku beli saat Lintang kecil dan masih terpakai hingga kini untuk anak ke 3. Belakangan setelah ada perpustakaan digital, buku buku bacaan semakin mudah dijangkau. kesulitannya saat membaca di perpus digital adalah ketidaknyamanan. saya sendiri pecinta buku fisik karena lebih nyaman dan minim distraksi.