Kamis, 21 Maret 2024

Memahami Hakekat Cahaya

 Dalam Al-Quran 24:35

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Nya seperti sebuah lubang yang tidak tembus yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam tabung kaca, tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.

terjemahan 24:35 dalam bahasa inggris

"Allah is the Light of the heavens and the earth. The similitude of His light is as a niche wherein is a lamp. The lamp is in a glass. The glass is as it were a shining star. (This lamp is) kindled from a blessed tree, an olive neither of the East nor of the West, whose oil would almost glow forth (of itself) though no fire touched it. Light upon light. Allah guideth unto His light whom He will. And Allah speaketh to mankind in allegories, for Allah is Knower of all things."

perumpamaan sebuah lubang yang tidak tembus dan pelita di dalam tabung kaca adalah seperti sebuah mata (mata adalah lubang yang tidak bisa ditembus namun memiliki lensa bening yang dapat di tembus cahaya) namun mata disini bukanlah mata fisik melainkan mata hati.

maka untuk mengenal Allah (adalah cahaya) kita perlu membuka mata hati. Ibarat mata fisik, cahaya tidak akan bisa masuk apabila lensa mata kotor, sehingga kita perlu membersihkan mata hati kita agar cahaya Allah bisa masuk kedalam hati kita. Saat cahaya Allah memasuki mata  hati kita maka kita akan diperjalankan menuju cahaya dibalik cahaya sehingga kita bisa mengenal wujud Allah.

Cahaya memiliki sifat dualisme. Cahaya sebagai partikel adalah roh, Allah sumber dari roh (Allah adalah cahaya diatas cahaya) dan cahaya sebagai gelombang adalah energi

cahaya juga dapat dimaknai dengan kesadaran, biasanya kita menggunakan istilah tercerahkan/enlightment saat mendapat sebuah kesadaran.Ketika mendapatkan cahaya Allah, maka kesadaran kita akan naik. Al-quran adalah roh (energi), saat kita menaikan energi dengan berbuat baik,berpikir positif sehingga membuat kita berada dalam level kesadaran yang tinggi maka saat membaca alquran ia mendapatkan kesadaran yang benar antara yang hak dan yang batil

Alquran 86:13 

"Sungguh, (Al-Quran) itu benar benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil)."


sifat_sifat cahaya lainnya adalah merambat lurus (itulah mengapa didalam Alquran disebut jalan yang lurus)

Kita bisa melihat cahaya karena ada sebuah benda bila tidak ada yang menghentikan maka cahaya tidak berhenti dan tidak terlihat. cahaya bisa dipantulkan, apabila tidak ada yang menghentikan maka cahaya tidak mewujud. Alam semesta adalah pantulan cahaya Allah.

bagaimana cara kita bertemu Allah? saat kita membuka mata disitulah kita bisa melihat Allah, karena semua adalah cahaya Allah yang menampil sebagai bumi dan langit.


"catatan belajar dari 3 fakir"




Selasa, 19 Maret 2024

Catatan Ramadhan 1445 H pekan 1

 Ramadhan 1445 H sudah berjalan 7 hari. Ramadhan kali ini, perdana Aga belajar puasa. Aga masih menjalani puasa setengah hari. Saat masuk waktu zuhur, Aga berbuka puasa, minum dan makan siang. Ada waktu berbuka 30 menit di waktu zuhur. setelahnya Aga lanjut puasa hingga waktu magrib tiba. Tak ada rengekan yang berarti saat menjalankan puasa, mengingat Aga termasuk anak yang susah makan. Rengekan terjadi di hari pertama puasa bukan karena minta buka puasa tapi minta nata de coco, itu pasti karena nafsu yang membesar karena efek lapar dan hausnya.

Menjalani puasa, waktu makan Aga jadi lebih teratur. dia rajin bangun sahur, walaupun mengeluh tidak nafsu tetapi dia selalu menghabiskan menu sahurnya. Saya juga selalu menyelipkan segelas susu disetiap waktu makannya, saat sahur, berbuka ditengah hari dan sebelum tidur. semoga upaya ini dapat menambah berat badannya. 

Sementara Wulan jadi seperti ikut puasa, hanya saja sahurnya diwaktu sarapan pagi. Biasanya menu sarapannya sama seperti menu sahur kami. Setelah Sarapan, waktu makan selanjutnya adalah waktu zuhur bareng Aga buka puasa, lalu makan lagi saat berbuka puasa, disela waktu tersebut, wulan akan makan camilan, atau minum susu.

Menjelang puasa, kami sekeluarga sakit. Aga dan Wulan demam batuk dan pilek. hingga seminggu berselang kami semua masih batuk. Saat sakit dan puasa, berat badan Aga dan Wulan sepertinya tidak naik. terlihat dari badannya yang kurus, karena penambahan tinggi badannya tidak dibarengi dengan penambahan berat badan. Demikian juga saya, nafsu dan kuantitas makan saya berkurang. Buat saya makan sedikit saja sudah terasa mengenyangkan. Berat badan saat ini kembali ke angka 45 kg setelah sempat menyentuh angka 50 kg.

Lintang sudah terbiasa menjalani puasa, tak lagi ada rengekan karena lapar atau haus. Solat dan tarawih juga sudah bersama teman-temannya. biasanya saya nitip sajadah, karena Lintang dan teman-temannya berangkat lebih dulu. Agak susah mengatur waktu untuk mengajak tarawih Aga dan Wulan. Karena waktu tarawih adalah waktu tidur mereka. Ramadhan ini Aga baru sekali tarawih di mushola, sementara Wulan 2 kali. Itupun jadi pindah tidur di mushola. Lintang sampai saat ini masih rajin berangkat. Saya ingin memaparkan Aga dan wulan dengan keseruan tarawih di masjid\mushola.




Sabtu, 02 Maret 2024

Balas Dendam Terbaik Dengan Memaafkan

 Didalam Alquran dijelaskan bahwa perbuatan baik buruk sebesar biji zarah ada balasannya. Setiap perbuatan pasti ada balasannya itulah hukum qishash. Hukum qishash adalah hukum semesta. Umumnya qishash dipahami dengan balasan apabila mencuri maka dipotong tangannya, apabila membunuh maka mendapat hukuman mati pula. Hakikat hukum qishash adalah perbuatan hari ini akan mendapat balasan baik di hidup ini atau di hidup berikutnya.

Mengutip ayat berikut :

5:45

"Kami telah menetapkan didalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka ada qishash nya. Barang siapa melepas (hak qishosh)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim. Dan dalam qishash itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang -orang yang berakal agar kamu bertakwa.

2:178-179

Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qishash berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya , perempuang dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya hendaklah mereka mengikutinya dengan baik. dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik pula. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.

Secara kolektif, hukum qishash menjadi jaminan dalam masyarakat. sehingga seseorang tidak berbuat sembarangan karena ada hukum qishash yang diterapkan bila berbuat jahat. namun secara individu kita diminta untuk melepaskan hak qishash dengan memaafkan. Memaafkan dan sabar adalah yang utama di dalam alquran. Seperti dijelaskan dalam ayat berikut : 

42:39-43

"Dan bagi orang orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tapi barang siapa memaafkan dan berbuat  baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu mendapaat siksaan yang pedih. Tetapi barang siapa yang bersabar dan memaafkan sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."

Orang yang membela diri, dalam hukum relativitas tidak mendapat karma/dosa. namun sangat diutamakan untuk bersabar dan memaafkan

28:54

"Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan dan menginfakan sebagian dari rizki yang telah kami berikan kepada mereka."

dua kali pahala adalah balasan penggugur dosa dan peningkatan kesadaran yang lebih tinggi.

18 : 68

"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

Untuk bisa sabar kita memerlukan pengetahuan. Dalam bersabar untuk melepaskan hak qishash kita perlu memiliki pengetahuan bahwa dengan melepaskan hak qishash maka akan memutus rantai karma.

Ajaran alquran sangat mengutamakan bersabar dan memaafkan daripada membalas. Dengan langkah berikut :

1. Melepaskan hak membalas (pada orang yg berbuat jahat)

dengan menyadari bahwa segala perbuatan buruk yang kita terima adalah hasil yang kita tuai dari sikap buruk kita dimasa lalu.

2. Memaafkan orang yang berbuat jahat

Dengan memaafkan maka rantai karma akan terputus

3. Mendoakan yg baik untuk orang yang berbuat jahat kepada kita. 

Melepaskan dan memaafkan orang yg jahat kepada kita tidak lantas menghilangkan karma pada orang tersebut. maka doakan yang baik agar orang tersebut dapat menerima berkah dan kasih sayang Allah.

Membalas dendam yang terbaik adalah dengan memaafkan. Memaafkan bukan karena mereka layak untuk dimaafkan tapi karena kita berhak untuk bahagia.