Selasa, 11 April 2023

Main di SaYaD (Saung Yatim & Dhuafa)

Saat ada info kegiatan Raya Seru dari Sejuta Cinta berkolaborasi dengan Rumah belajar main Ibu Profesional Karawang di grup Wa, saya segera mendaftarkan anak-anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pas banget acaranya dilakukan saat long weekend, bisa mengisi kegabutan saat liburan. Sebelumnya saya sudah sounding ke anak-anak terutama Aga & Wulan yang belum cukup mengerti. "Nanti disana kita main sama anak Yatim" begitu penjelasan yang saya sampaikan. Tentu saja penjelasan itu menjadi bahan obrolan dan muncul banyak pertanyaan dari kedua anak itu. Saya juga bilang kalo disana nanti kita akan memberi bingkisan ke anak-anak yatim. Pengalaman sebelumnya saat saya mengajak Lintang ke acara serupa, dia merengek mau juga bingkisan yang dikasih ke anak-anak yatim. Jadi sekarang saya sudah mempersiapkan kedua anak ini agar tidak terjadi kejadian serupa.

Ba'da zuhur kami berangkat menuju Sayad. Cuaca siang itu bersahabat, sepanjang perjalanan teriknya matahari tertutup awan. Kami tiba tepat waktu, acara dibuka dengan sambutan dari Sisreg IPK, Teh Rini ketua rumbel Main, mba Asdini dan pendiri Sayad, Ayah Narto. Selesai sambutan acara bermain pun dimulai dipandu mba Asdini dari rumbel main.
Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Games pertama adalah mengambil bola tanpa boleh melewati garis. Anak yg mengambil bola dipegang oleh beberapa teman dibelakang garis agar bisa menggapai bola. 
Anak-anak member berkelompok bersama anak-anak dari Sayad. Pada games pertama, anak-anak masih malu dan canggung mengikuti permainan. 
Games selanjutnya adalah melepaskan ikatan, anak-anak membuat lingkaran sesuai dengan kelompoknya masing-masing, lalu bergandengan silang, nah mereka diminta melepaskan silangan tersebut tanpa melepaskan gandengan. Saat permainan ini, suasana mulai mencair, Lintang pun terlihat menikmati. Aga juga sudah asyik bermain bersama teman baru.
Selanjutnya adalah menggelindingkan bola pada pipa kertas, pada games ini anak-anak sudah mulai berbaur dan tak canggung lagi.
Games terakhir adalah tebak gambar. Games tebak gambar berakhir tepat pukul 15.00 lalu dilanjutkan dengan solat Ashar berjamaah.
Selesai solat ayah Narto memimpin doa dan solawat. Ada perasaan haru saat mendengar doa yang dipanjatkan ayah Narto. Ayah juga memberi wejangan kepada anak-anaknya. Bahwa orang-orang yang berkunjung ke sayad bukanlah selalu orang yang berkelebihan tapi orang-orang yang mencari Ridho Allah. 
Selesai pembacaan doa, solawat dan pembacaan asmaul Husna, acara dilanjutkan dengan penyerahan donasi secara simbolik dan dilanjutkan dengan foto bersama. 
Acara hari itu tak hanya mengisi liburan tapi juga menambah kebahagiaan bagi kami.