Setelah beberapa bulan tidak hujan, tadi malam akhirnya hujan turun. Sejak sore cuaca memang terlihat mendung. Awan kelabu menyelimuti sebagian langit. Ba'da Magrib hujan turun dengan deras. Aroma tanah basah menguar. Debu-debu yang menempel di jalan dan dedaunan tersapu. Malam itu udara terasa sejuk dan segar.
Pagi ini saya kembali duduk di depan laptop kembali berlatih menulis bebas. belajar mengubah isi kepala menjadi sebuah tulisan. Video peringatan 10 tahun tsunami 11 Maret di Jepang meninggalkan kesan yang mendalam. Malamnya, saya mengajak anak-anak menontonnya. Liputan itu memang dikemas dengan sangat baik. Tak meratapi kesedihan namun mampu mengedepankan sisi pembelajaran dari peristiwa tersebut.
Saat ini belum terlintas tema apa yang akan saya tulis. kemarin saya banyak menghabiskan waktu menonton trip waseda boys keliling japan. Malamnya langsung tertidur karena cuaca yang mendukung.
Wulan masih menginap di Jatiwaringin. Hari ini Aga libur sekolah. Pagi tadi Aga bangun pukul 5. Karena hari ini Lintang tidak makan siang di sekolah jadi agak santai karena tidak perlu menyiapkan bekal makan siang. Saya mengajak Aga jalan-jalan. Langit masih gelap saat kami berkeliling perumahan. kami masih bisa melihat 3 bintang yang bersinar terang. Jalan masih sepi dan udara terasa dingin. Air hujan sisa semalam masih menggenang di beberapa bagian jalan. Saya menyadari apa yang saya lakukan bersama anak-anak saat ini akan membekas dalam ingatan hingga mereka dewasa kelak. Setiap kali melihat orang tua yang kini tinggal hanya berdua, membuat saya menyadari, waktu saya bersama anak-anak hanyalah sebentar saja. Saya ingin menciptakan kenangan indah bersama mereka. Dibutuhkan kesadaran untuk menciptakan hubungan bersahabat dengan mereka. Karena saya tidak mempunyai pengalaman tersebut, membersamai anak-anak seperti m ini sekaligus menjadi terapi bagi saya sendiri. Me-reparenting diri sendiri. Pengalaman yang saya miliki saat saya masih kecil, orang tua hanya bicara untuk dua hal, memarahi atau menasehati. Saya ingin menciptakan memori hubungan baru antara orang tua dan anak. Mengobrol, berdiskusi, berdebat tidak ada dalam kamus kenangan saya di masa kecil. Saya ingin mengobrol, berdiskusi, berdebat, bercanda, bersenda gurau, ada dalam kamus kenangan mereka bersama saya.
Dibutuhkan niat dan kesungguhan untuk mengubah diri menjadi lebih baik. apalagi saat kita sudah berada di zona nyaman. Menjadi ibu rumah tangga tanpa kesadaran bisa membuat kita berada di zona nyaman yang semu. Sepertinya terlihat enak dan mudah hidup di tanggung suami, berkecukupan, anak-anak dibawah kendali, namun justru hal itu sangat rentan dengan depresi. Seorang ibu tak lagi memiliki jati diri, mencari kebahagiaan dari luar, merasa diri tak cukup, membandingkan diri dengan orang lain, melihat kehidupan orang lain di media sosial sebagai pembanding menjadikan ibu pribadi yang rentan. Saya sendiri sadar, banyak inner child yang masih membelenggu. menghambat diri untuk maju. namun kadang terpikir juga mau maju yang seperti apa, asal suami merasa puas dan anak-anak terawat dengan baik toh sudah cukup baik bagi seorang ibu.
menulis paragraf di atas membuat saya ingin menyelesaikan buku habis gelap terbitlah terang. Sampai saat ini buku itu masih belum tersentuh. Beberapa buku sudah saya pinjam di Ipusnas, namun masih enggan untuk membacanya. buku- buku yang sudah saya pinjam antar lain leadership for life. Judulnya sangat menarik. Ingin belajar dan buat bekal jadi sisreg IP.
Sekian latihan menulis bebas hari ini. yang perlu diingat, menulis adalah keterampilan. so harus terus semangat berlatih menulis, mengalirkan rasa, melepas emosi, meningkatkan skill.
Karawang 22 September 2023