Mengikuti ekskul paskib memang cukup merepotkan dan melelahkan. Kegiatan paskib dilakukan setiap oekan dihari libur sekolah. Kadang senior mereka memberi tugas aneh bin ajaib. Seperti beberapa pekan lalu, mereka ditugaskan membawa bekal makan siang sop wortel bunga dengan telur ceplok rebus. Di pekan lain mereka diminta membawa telur dadar gulung. Salah satu teman sekelas Sari mengundurkan diri dari paskib sejak pertemuan pertama karena merasa tak mampu memenuhi setiap tugas yang diberikan senior. Maklum dia hanya tinggal bersama keluarga kakaknya, sehingga sungkan baginya merepotkan kakak iparnya dengan minta disiapkan bekal tak biasa seperti itu. Sedang untuk makan sehari-hari saja dia membeli karena tak ada yang memasak.
Sari tertarik ikut paskib karena cerita dari teman seperjalannya Kiran. Rumah Kiran tak terlalu jauh dari rumah Sari. Biasanya mereka selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Saat kebersamaan itulah Kiran sering menceritakan keseruan paskib yang membuat Sari tertarik ikut tanpa pikir panjang. Sari tak menyangka dia mampu mengikuti setiap kegiatan paskib hingga sejauh ini.
Sore ini, Sari sibuk mengemas barang-barang bawaannya kedalam ransel pinjaman. Besok dia akan mengikuti pelantikan Siswatama. Siswatama adalah pelantikan paskibra tingkat walikota Jakarta Timur. Bersama teman-teman paskib dari berbagai sekolah se Jakarta Timur, Sari akan menghabiskan 2 hari 3 malam nya. Berbekal niat dan Bismillah Sari mendaftar mengikuti pelantikan Siswatama. Beberapa bulan lalu Sari sudah berhasil mengikuti pelantikan paskib tingkat sekolah. Ia menikmati setiap kegiatan pelantikan itu, maka Sari segera mendaftar saat senior mengabarkan ada pembukaan pendaftaran untuk pelantikan siswatama.
Beberapa pekan sebelum pelantikan, diadakan latihan gabungan di gelanggang remaja jakarta timur yang letaknya tak jauh dari sekolah, sehingga tak sulit bagi Sari untuk mengikuti kegiatan tersebut. Daftar barang yang harus dibawa pada pelantikan kali ini memang cukup panjang. Sari sampai harus meminjam ransel temannya yang besar agar bisa menampung berbagai barang tersebut. Pukul 6 Sari telah siap. Kali ini ia harus berangkat ke titik kumpul keberangkatan di Gelanggang remaja seorang diri karena Kiran malah tidak ikut.
Gelanggang remaja sudah ramai orang. Setiap orang terlihat sibuk dengan bawaannya masing-masing. Sari celingak celinguk mencari teman yang dikenalnya. Tak lama dia melihat Yayuk teman sekolahnya yang juga sedang sibuk dengan barang bawaannya.
"Yuk, udah dari tadi?" Sapa Sari sambil menepuk bahu Yayuk.
"Eh Sar, barusan dateng koq" Yayuk masih sibuk dengan barang bawaannya.
"Kamu santai banget Sar, mana barang bawaanmu?" Tanya Yayuk baru memperhatikan Sari yang datang tanpa tengtengan.
Sari membalikkan badannya, menunjukan ransel besar dipunggungnya.
"Nih pinjam ransel pendaki gunung, semua barangku bisa masuk kedalamnya. Kamu aku masukin sini juga muat" Sari menjawab sambil meledek.
Pukul 07.00 peserta pelantikan berbaris di lapangan. Sari membantu membawa beberapa tentengan milik Yayuk dan berbaris di belakangnya. Tak banyak yang dikenalnya karena hanya 5 orang dari sekolahnya yang mengikuti kegiatan ini. Setelah acara pembukaan, peserta dibagi perkelompok. Sari harus berpisah kelompok dengan Yayuk. Sari masuk kelompok 11 sedangkan Yayuk kelompok 8. Sari berkenalan dengan teman-teman baru di kelompoknya, menanyakan nama dan asal sekolah mereka. Sari mulai mengakrabkan diri dengan teman sekelompoknya, salah satunya Wina dari SMA Slamer dan Ian dari Smk bonser yang baris tepat dibelakangnya. Pukul 08.00 mereka berangkat menuju bumi perkemahan cibubur dengan truk tronton tentara. Sepanjang perjalanan, Sari semakin mengenal teman-teman di kelompoknya. Saat turun dari truk, Sari kesulitan karena ranselnya yang besar.
"Lepas ransel kamu" kata Ian seraya menghampiri.
Sari mengikuti saran Ian. Ia melepas ranselnya.
"Kamu turun aja dulu" Sari segera turun, Ian menurunkan ransel dan membantu Sari menggendong kembali ransel tersebut. Setelahnya baru Ian memakai sendiri ranselnya.
"Paking mu rapi sekali" katanya.
"Ini Karena tasnya yang muat banyak" jawab Sari sambil tersenyum.
Bertahun tahun kemudian Sari lah yang mengemas baju-baju Ian tiap kali ia akan pergi berdinas.