Membangun bonding dengan Family talk card games

Saya tidak dibesarkan dalam keluarga dengan komunikasi yang hangat. Orang tua menempatkan diri sebagai orang tua, anak-anak sungkan membicarakan masalah yang dihadapinya. Diskusi antara anak dan orang tua juga bukan hal yang lazim dilakukan. Seringnya orang tua bicara hanya untuk memberi perintah, nasehat, atau ngomel. Tradisi dalam keluarga seperti ini tak ingin saya teruskan pada anak-anak. Tapi ternyata memutus mata rantai seperti ini dibutuhkan tekad yang gigih dan usaha terus menerus dari dalam diri. Meskipun saya sudah bisa membedakan mana-mana yang baik untuk pola pengasuhan. Nyatanya pola asuh yang didapatlah yang melekat kuat dalam pikiran dan tanpa sadar kita teruskan kepada anak anak. Salah satunya pola komunikasi yang tidak baik seperti diatas. Anak pertama yang paling terlihat bahwa pola asuh yang saya terapkan masih sangat dipengaruhi oleh gaya pengasuhan yang saya dapatkan. 

Kunci menjadi orang tua yang baik adalah mau terus belajar dan bertumbuh bersama anak-anak. Karena tidak terbiasa mengobrol hangat dengan orang tua, saya pun bingung saat harus mengobrol dengan anak-anak. Salah satu alat bantu yang saya gunakan adalah kartu obrolan. Dari hasil mencari di internet ada banyak rekomendasi kartu obrolan yang bisa di pakai untuk mengobrol dengan anak. Bahkan tak cuma kartu mengobrol dengan anak tapi juga kartu mengobrol dengan pasangan dan keluarga.

Pekan lalu saya meminjam kartu obrolan "Family Talk" yang terdiri dari 3 paket kartu.  paket kartu ini sebaiknya dimainkan berurutan dimulai dari "Ayo tebak" "Ayo ngobrol" dan "Ayo Main". Pertanyaan dalam paket kartu pertama "Ayo tebak" bertujuan membuat anak merasa diperhatikan. Saat orang tua mampu menebak pertanyaan tentang anak dengan benar, anak akan memahami bahwa orang tua mengenal dan peduli tentang diri mereka. begitupun sebalilknya, orang tua jadi lebih mengenal anak-anak. Seperti saat saya bermain ayo tebak dengan Aga, ada satu pertanyaan tentang teman yang tidak dia sukai dan mengapa. Saat itu tebakan saya salah, saya menyebutkan nama teman yang sekiranya suka mengganggunya. saat saya menyerah, Aga menyebutkan nama salah seorang teman dan mengapa dia karena dia tidak pintar. Saya jadi tau sisi lain pemikiran Aga dari jawabannya.

Selanjutnya adalah paket kartu "Ayo ngobrol" bertujuan untuk membuat anak merasa dimengerti. pertanyaan kartu ini juga juga membuat anak berlatih mengemukakan pikiran dan pendapatnya. Dengan saling mengungkapakan pikiran dan perasaan mampu menciptakan rasa aman dan menghubungkan hati antar anggota keluarga. Paket kartu terakhir adalah "Ayo main" bertujuan untuk membuat anak merasa dirinya berharga dan dicintai. Orang tua akan diajak masuk ke dunia bermain anak anak yang penuh eksplorasi dan keceriaan. Ada beragam petunjuk permainan sederhana yang harus dilakukan bersama anggota keluarga. Ada juga kupon hadiah untuk setiap anggota keluarga yang menambah kebahagiaan dalam permainan ini seperti kupon bebas omel dan bebas main 60 menit bagi anak. kupon pijat ayah dan kupon istirahat ibu.

Yang paling antusias memainkan kartu kartu ini adalah Aga. Aga memang anak yang paling peka diantara kedua saudaranya yang lain. Anak-anak juga antusias mengajak ayahnya bermain meskipun tidak demikian dengan ayahnya. Yang paling mereka nantikan adalah mendapat kartu bermain kuda-kudaan. Ayah yang jadi kuda dan anak-anak bergantian menaiki ayah untuk berkeliling rumah. Hal-hal yang kita pikir sederhana menjadi sangat bermakna bagi anak-anak.