Sabtu, 19 Juli 2025

Mesi Si Kucing

Bulan April lalu, keluarga kami kedatangan anggota baru. Seekor kucing berbulu lebat bernama Mesi. Suatu hari Mesi masuk ke rumah dan saya memberinya sepotong ikan. Sejak itu sepertinya dia merasa rumah kami adalah rumahnya. Kucing itu memakai kalung bertuliskan Mesi, tentulah ia adalah seekor kucing peliharaan. Kata Lintang, itu adalah kucing baru milik tetangga depan rumah kami. tapi saya agak ragu karena selama seminggu itu tetangga depan rumah pergi. Sementara Mesi tampak sangat seperti kucing rumahan yang manja dan tak biasa berkeliaran diluar. Selama di rumah sikap mesi sangat jinak, manja dan tak pernah keluar rumah. Saya berniat akan berkabar di grup RT tentang kucing yang kemungkinan berpisah dari pemiliknya setelah mengkonfirmasi tetangga depan rumah jika ini memang bukan kucingnya.
Untuk informasi, tetangga depan rumah saya memang tidak tinggal disini. Keluarga mereka menetap di Cikarang dan biasanya berkunjung seminggu sekali ke rumah yang letaknya di depan saya. Ketika akhirnya saya bisa mengobrol dengan tetangga depan, barulah saya tau asal usul Mesi. Ternyata benar Mesi adalah kucing baru milik tetangga depan rumah, pemberian dari tetangga mereka di rumah Cikarang. Sengaja dibawa ke karawang untuk menemani anaknya yang akan tinggal di rumah karawang (rumah depanku). Mesi dibiarkan diluar saat ditinggal bekerja, karena ia pipis dan pup sembarangan. Kebetulan seminggu itu rumah kosong karena si anak pulang ke rumah cikarang dan Mesi jadi mampir tinggal di rumahku. Karena mesi lebih sering ditinggal, saya pun minta ijin untuk merawat Mesi dan sejak itu mesi makin betah tinggal dirumah.
Semakin hari perut mesi semakin besar. Dilihat dari putingnya ynag membesar sepertinya dia bunting. Dan benar saja tepatnya di tanggal 12 Juli, mesi melahirkan 3 ekor anak kucing. Pagi hari itu, mesi mengikuti setiap pergerakan saya didalam rumah.  Menurut informasi yang saya lihat di internet, salah satu tanda kucing akan melahirkan menjadi sangat manja. Saya sudah menyiapkan kardus untuk tempat mesi melahirkan. Saya masing menggunakan mukena setelah selesai melaksanakan solat isya. ketika mesi rebahan tepat disebelah saya duduk. saya sedang mengobrol dengan anak-anak ketika mesi menggaruk-garukkan kaki belakangnya ke kaki saya. ternyata saat itu mesi sedang proses mengejan. saya sedikit terkejut dan berteriak. Pak suami segera memindahkan mesi ke kardus yang sudah disiapkan. Lahirlah anak kucing yang pertama berwarna putih. Saat itu waktu menunjukkan pukul 8 malam. Mesi menjilati anaknya dan memakan plasenta yang keluar beberapa menit setelahnya. Satu jam kemudian anak kucing kedua lahir tanpa ada masalah yang berarti. kembali mesi menjilati dan memakan plasentanya. hingga pukul 10 mesi kelihatan mulai kepayahan. Sepertinya masih ada anak kucing yang seharusnya sudah keluar, karena menurut info jarak anak kucing lahir sebaiknya tak lebih dari satu jam. Mesi pun terlihat mengejan dan kesakitan tapi si anak kucing tak kunjung keluar. Perasaan khawatir dan kasihan campur aduk melihat mesi dalam kondisi antara hidup dan mati. akhirnya munculah anak kucing ketiga yang ternyata sungsang. yang keluar adalah kakinya. Mesi mengejan dan mengejan hingga keluar separo badan anak kucing dan mesi terlihat sangat kepayahan. si anak kucing masih tersangkut di jalan lahir dengan bagian separo badan dan kepala masih di dalam. Saya berinisiatif membantu menariknya yang ternyata tak semudah yang dibayangkan hingga lahir lah anak kucing ketiga dengan segala dramanya.

Mesi terlihat sangat lemah dan perutnya masih terlihat besar. Saya tak yakin apakah masih ada anak kucing di dalamnya. Mesi sudah merebahkan kepalanya. Saya kembali mencari informasi di internet. Saat induk kucing bernapas ngos ngosan dengan menjulurkan lidah berarti masih ada anak kucing di dalamnya. Mesi masih terlihat ngos ngosan tapi tidak menjulurkan lidah. Saya hanya bisa pasrah dan berdoa. Percaya Tuhan pasti sudah membekali setiap induk hewan dengan naluri berkembang biak. 

Melihat mesi sudah lebih santai, saya pun pergi tidur. keesokan paginya mesi masih hidup ketiga anaknya sudah berhasil menemukan puting susu dan nenen dengan baik. sekarang sudah hari ke 7 dari malam yang mendebarkan. anak-anaknya terlihat sehat. mesi pun semakin membaik. Mendampingi kucing melahirkan membuat saya terenyuh. induk binatang pun sangat terlihat sifat keibuannya. mesi suka memeluk anak-anaknya dan membiarkan mereka berkeliaran di atas tubuhnya. Allah membekali setiap mahluk dengan fitrahnya. begitupun induk kucing dengan fitrah ke"ibu"annya.