Rabu, 30 Juli 2025

Metode Belajar Membaca

Saya sudah membersamai tiga anak belajar membaca. Menurut pengalaman saya, mengajarkan anak membaca tidaklah sulit. Syaratnya adalah anak telah siap diajarkan membaca. Untuk mengetahui apa yang perlu disiapkan sebelum mulai mengajarkan anak membaca bisa disimak pada tulisan "Menyiapkan anak belajar membaca"

Saya tidak mendampingi Lintang, anak pertama saya secara intens karena saat itu masih bekerja. Seperti kebanyakan orang tua, saya memasukkan Lintang les membaca di Bimba pada usia lima tahun. Belajar membaca di bimba menggunakan lembar kegiatan yang dibagikan disetiap pertemuan. Anak dikenalkan huruf secara bertahap. Pada lembar kegiatan, setiap tulisan dilengkapi dengan gambar bendanya. Di rumah, yang saya lakukan adalah mengenalkan huruf lewat permainan dan mengenalkan suku kata dengan lagu. Penggunaan lagu suku kata sangat memudahkan pembelajaran dan juga menyenangkan buat anak.

Lintang les Bimba selama enam bulan. Belajar membaca dilanjutkan di TK B. lintang hanya TK selama satu tahun. Selama di TK, belajar membaca menggunakan buku Lancar membaca karya Tira Yudistira terbitan Pustaka Sandro Jaya. Menurut saya buku ini sangat bagus karena susunan suku katanya membentuk kata yang bermakna. Ini sangat penting untuk pemahaman anak. Dengan susunan suku kata bermakna, anak jadi paham bahwa rangkaian huruf huruf  yang dibaca bukan hanya bunyi bunyi yang tak jelas tapi sesuatu yang memiliki arti. Misal saat anak membaca susunan kata BO-LA di benak anak harus terbayang bentuk bola, sebuah mainan yang berbentuk bundar. Itulah mengapa membacakan buku pada anak sangat berpengaruh pada tahapan belajar membaca. Karena semakin kaya kosakata anak semakin mudah anak memahami sebuah bacaan.

Berdasarkan pengalaman, yang paling mudah adalah belajar dengan metode suku kata. Anak dikenalkan dengan huruf vokal A I U E O.  dilanjutkan dengan membaca suku kata BA BI BU BE BO dan seterusnya. Saat mengajari Wulan membaca, saya bahkan tidak mengurut sesuai abjad. Wulan bisa memilih huruf konsonan yang dia suka untuk mulai diajarkan bunyinya. Misal huruf S, setelah anak paham bunyi huruf S maka saat S bersama A, bunyi S disertai dengan mulut yang terbuka, jadilah berbunyi SA.

Dengan metode diatas, saya mengajari Aga dan Wulan belajar membaca sendiri dirumah. Usia juga sangat mempengaruhi kecepatan anak bisa membaca. Aga mulai saya ajarkan membaca di usianya yang ke 6 tahun dan dengan mudah memahami konsep suku kata. Sementara saya mengajarkan Wulan saat usianya masih 5 tahun. Diperlukan beberapa waktu untuknya memahami konsep suku kata. Aga dan Wulan sudah mampu membaca saat masuk usia TK. Membaca disini bukan hanya membunyikan huruf tapi juga memahami kata yang dibaca. Saya pernah melihat salah seorang anak tetangga yang sangat lancar membunyikan bacaan tapi dari caranya membaca saya yakin dia tak paham apa yang dibacanya. 

Saat anak membaca sebuah kata dan paham artinya biasanya mereka akan takjub dan bangga karena seperti mengetahui sesuatu yang baru. Seru sekali memperhatikan ekspresi mereka saat memahami sebuah bacaan.